All about Mee in P

Tuesday, November 14, 2006

Para 'korban' cinta

Entah kenapa beberapa hari ini aku terus berpikir tentang betapa 'jahat'nya cinta.
Seperti yang tertulis dalam cerpen yang baru kubaca.
Baru-baru ini, aku membaca surat kabar, dan mengetahui bahwa seorang remaja laki-laki bunuh diri, setelah penyataan cintanya tidak diterima. Apakah ini bukan kematian yang sia-sia?

Benar-benar kematian yang sia-sia.
Aku ingat guru Bahasa Indonesia di SMA-ku dulu pernah berkata bahwa orang yang bunuh diri adalah orang yang bodoh betapapun pintarnya dia. Dia bodoh karena tidak bisa lagi berpikir tentang apa yang harus dikerjakan selanjutnya sehingga dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Aku sangat setuju dengan pendapat guruku tersebut.

Terus terang aku pernah beberapa kali berpikir mungkin jika aku tiada lagi di dunia ini, aku tidak akan merepotkan dan menyusahkan begitu banyak orang. Pikiran ini datang ketika aku merasa sangat banyak berbuat salah dan tidak bisa berpikir sehat. Aku pernah pula berniat untuk mengakhiri hidupku. Tapi pride-ku sebagai seorang yang 'merasa' pintar, selalu mencegahku melakukan hal itu. Aku tidak ingin orang mengatakan aku bodoh karena telah bunuh diri. Kata-kata guru SMA-ku tertanam begitu dalam dan mengakar di kepalaku. Aku tidak mau orang menganggap aku bodoh. Karena itu aku harus terus bertahan hidup. Apapun yang terjadi.

Setiap masalah selalu mempunyai jalan keluar. Begitupun masalah cinta. Sebagai seorang yang percaya adanya Tuhan maka sudah sepatutnya kita percaya bahwa Tuhan selalu memberi kita yang terbaik. Jika memang seseorang yang kita sukai bukanlah yang terbaik untuk kita, kenapa harus bunuh diri untuknya? Bukankah manusia diciptakan berpasang-pasangan? Jadi pasti semua mempunyai pasangan masing-masing.

Di atas aku menulis bahwa cinta itu 'jahat'. Tapi sebenarnya bukan itu maksudku. Cinta tidak pernah bisa dipersalahkan. Manusia yang menyalah-gunakan cinta itulah patut dipersalahkan. Mereka yang berbuat jahat dengan mengatas-namakan cinta. Mereka yang memanfaatkan cinta untuk kepentingannya sendiri.

Terkadang memang cinta membutakan mata, mematikan otak dan pikiran manusia. Tetapi jika kita letakkan sejenak cinta itu di samping kita, kita akan tahu betapa salahnya kita telah mengambil jalan dan betapa salahnya kita telah menyalahkan cinta.

Aku teringat Gracie Hart seorang agen spesial FBI dalam film Miss Congeniality 2 yang bangkit justru karena dicampakkan oleh kekasihnya. Atau wanita (aku lupa namanya) dalam J-drama Diamond Girl yang juga bisa menjadi seorang wanita berguna ketika tunangannya meninggalkannya untuk bersama wanita lain.
"Ahh...itu kan hanya cerita fiksi." Mungkin ada yang berpikir seperti itu. Tapi sesungguhnya di dunia nyata ini pun tidak sedikit orang seperti yang ada di cerita fiksi tersebut.

Dan memang cinta tidak hanya menimbulkan korban yang tak bernyawa. Masih banyak korban cinta yang tidak hanya mempunyai nyawa tetapi juga segalanya. Pilihan kitalah yang akan membawa kita ke dermaga. Engkau yang bijaksana pasti akan mengambil yang terbaik bagimu. Ingatlah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.


Untuk mereka yang sedang terluka, percayalah kalian bisa melewati semuanya. Semua akan selesai :)

Labels:

4 Comments:

  • .kamu dijahatin sapa emm... *ikut prihatin*

    .benernya bukan 'bodoh' karena mereka melakukan itu, cuma mereka merasa engga punya tujuan lagi untuk idup jadi mending bobok selamanya. bukankah kita hidup dengan mimpi-mimpi ? :) kalo mimpi itu pupus kita hidup untuk apa ? hehehe itu alasan yg dipake para penerjun payung tanpa parasut :D

    By Blogger sus, at Tue Nov 14, 10:57:00 PM 2006  

  • valens e,
    ga dijahatin sapa2 kok lens :) cuma tiba2 terpikirkan hal itu. thx btw.
    kalo mimpinya pupus kan bisa bobok lagi trus buat mimpi baru? :p

    By Blogger Mee, at Wed Nov 15, 11:44:00 AM 2006  

  • ya itu em. masalahnya, banyak yg lupa klo kita bisa bikin mimpi baru begitu yg lama kandas. seandainya ga ada org yg lupa, pasti ga ada istilah bunuh diri.

    By Blogger Pre, at Fri Nov 17, 01:51:00 AM 2006  

  • hehehe.. aku ya pernah gitu. mimpi kandas, putus asa, n rasae ga mo ngapain2 lg. tp untungnya, aku terlalu takut mati untuk bisa kepikiren bunuh diri. hauhauauhuauh... akhire ya bete bete terus, sampe muncul mimpi baru. mimpi baru itu muncul pas kita dah agak tenang. n untuk tenang, kita perlu waktu. betapa ruginya org yg bunuh diri. krn mereka ngga tau, betapa waktu bisa sangat membantu. waktu = peluang.

    By Blogger Pre, at Fri Nov 17, 01:58:00 AM 2006  

Post a Comment

<< Home